Makalah Psikologi Komunikasi Persepsi Interpersonal

Tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik



BAB I 
PENDAHULUAN 



Latar Belakang

    Interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Makin tertarik kita dengan orang lain, maka makin besar kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Daya tarik seseorang sangat penting bagi komunikasi interpersonal. Jika kita menyukai seseorang, maka kita cenderung melihat suatu dari diri seseorang tersebut secara positif. Sebaliknya, jika kita tidak menyukai seseorang, maka kira cenderung melihat suatu dari diri seseirang tersebut secara negatif.

    Istilah persepsi menurut adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi). Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar manusia.

    Persepsi interpersonal juga akan mempengaruhi komunikasi. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya.


Rumusan Masalah

1. Bagaimana ruang lingkup persepsi interpersonal?

2. Apa saja faktor-faktor situasional yang mempengaruhi pada persepsi interpersonal?

3. Apa saja faktor-faktor personal yang mempengaruhi proses persepsi interpersonal?



Tujuan

1. Untuk mengetahui ruang lingkup persepsi interpersonal

2. Untuk menguraikan faktor situasional yang mempengaruhi pada persepsi interpersonal

3. Untuk menguraikan faktor personal yang mempengaruhi pada persepsi interpersonal




BAB II
PEMBAHASAN 


Ruang Lingkup Persepsi Interpersonal


    Pada tahun 1950-an, di kalangan psikolog sosial timbul aliran baru (disebut New Look) yang meneliti pengaruh faktor-faktor sosial seperti pengaruh interpersonal, nilai-nilai kultural, dan harapan-harapan yang dipelajari secara sosial pada persepsi individu, tidak hanya pada objek-objek mati, tetapi juga pada objek- objek sosial. Lahirlah istilah persepsi sosial yang didefinisikan sebagai “the role of socially generated influences on the basic processes of perception” (McDavid dan Harari, 1968: 173).

    Akhir tahun 1950-an, fokus penelitian tidak lagi pada faktor-faktor sosial yang mempengaruhi persepsi, tetapi pad aobjek-objek dan peristiwa sosial. Persepsi sosial kini memperoleh konotasi baru sebagai proses mempersepsi objek-objek dan peristiwa-peristiwa sosial. Untuk tidak mengaburkan istilah dan untuk menggarisbawahi manusia sebagai objek persepsi, di sini kita menggunakan istilah persepsi interpersonal. Persepsi pada objek selain manusia, kita sebut sebagai persepsi objek.

    Ada empat perbedaan antara persepsi objek dengan persepsi interpersonal. Pertama, pada persepsi objek, stimulus ditangkap oleh alat indra kita melalui benda- benda fisik; gelombang cahaya, gelombang suara, temperature, dan sebagainya; pada persepsi interpersonal, stimulus mungkin sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal, atau grafis yang disampaikan pihak ketiga.

    Kedua, bila kita menanggapi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat batiniah objek itu. Pada persepsi interpersonal, kita mencoba memahami apa yang tidak tampak oleh alat indra kita. Kita tidak hanya melihat perilakunya, kita juga melihat mengapa ia berperilaku seperti itu. Kita mencoba memahami bukan saja tindakan, tetapi juga motif tindakan itu. 

    Ketiga, ketika mempersepsi objek, objek tidak bereaksi kepada kita; kita pun tidak memberikan reaksi emosional padanya. Dalam persepsi interpersonal, faktor-faktor personal dan karakteristik orang yang ditanggapi, serta hubungan dengan orang tersebut menyebabkan persepsi interpersonal sangat cenderung untuk keliru.

    Keempat, objek relatif tetap, manusia berubah-ubah. Perubahan ini, jika tidak membingungkan kita, akan memberikan informasi yang salah tentang orang lain. Persepi interpersonal jadi mudah salah.


Pengaruh Faktor-Faktor Situasional pada Persepsi Interpersonal


a. Petunjuk Proksemik

Proksemik adalah studi tentang penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan; istilah ini dilahirkan oleh antropolog intercultural, Edward T. Hall. Hall membagi jarak ke dalam empat corak: jarak public, jarak sosial, jarak personal, dan jarak akrab. Jarak yang dibuat individu dalam hubungannya dengan orang lain menunjukkan tingkat keakraban di antara mereka.

b. Petunjuk Kinesik

Beberapa peneliti telah membuktikan persepsi yang cermat tentang sifat- sifat orang dari pengamatan petunjuk kinestik. Suatu eksperimen yang menggunakan gambar-gambar kerangka dengan berbagai gerak, diperlihatkan pada subjek eksperimen. Persespi mereka tentang perasaan, sifat, dan sikap gambar itu hampir seragam. Petunjuk kinestik adalah yang paling sukar dikendalikan secara sadar oleh orang yang menjadi stimulus (selanjutnya disebut persona stimulus orang yang dipersepsi; lawan dari persona menanggap).

c. Petunjuk Wajah

Seperti kinestik, petunjuk wajah pun menimbulkan persepsi yang dapat diandalkan. Walaupun petunjuk wajah dapat mengungkapkan emosi, tidak semua orang mempersepsi emosi itu dengan cermat. Ada yang sangat sensitif pada wajah dan ada yang tidak.

d. Petunjuk Paralinguistik

Yang dimaksud paralinguistik adalah bagaimana cara orang mengungkapkan lambang-lambang verbal. Jadi, jika petunjuk verbal menunjukkan apa yang diucapkan, petunjuk paralinguistik mencerminkan bagaimana mengucapkannya.


Pengaruh Faktor-Faktor Personal pada Persepsi Interpersonal


a. Pengalaman

Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi. Pengalaman tidak selalu lewat proses belajar formal. Pengalaman kita juga bertambah melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi.

b. Motivasi

Proses konstruktif sangat banyak melibatkan unsur-unsur motivasi. Seperti telah dijelaskan, upaya untuk mendeteksi pengaruh motivasi sosial terhadap persespi telah menjadi tanda aliran New Look pada tahun 1950-an. Diantara motivasi yang diteliti antara lain motif biologis, ganjaran dan hukuman, karakteristik kepribadian, serta perasaan terancam karena persona stimuli.

c. Kepribadian

Dalam psikoanalis, dikenal proyeksi sebagai salah satu cara pertahanan ego. Proyeksi adalah mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar. Bila petunjuk verban dan non verbal membantu kita melakukan persepsi yang cermat, beberapa faktor personal ternyata mempersulitnya. Persepsi interpersonal menjadi lebih sulit lagi karena persona stimuli bukanlah benda mati yang tidak sadar. Manusia secara sadar berusaha menampilkan dirinya kepada orang lain sebaik mungkin.


Proses Pembentukan Kesan


a. Stereotyping

Kesulitan komunikasi akan muncul dari penstereotipan (stereotyping), yakni menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarakan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Dengan kata lain, penstereotipan adalah proses menempatkan orang-orang dan objek-objek ke dalam kategori-kategori yang mapan, atau penilaian mengenai orang-orang atau objek-objek berdasarkan kategori-kategori yang dianggap sesuai, alih-alih berdasarkan karakteristik individual mereka.

c. Implicit Personality Theory

Setiap orang mempunyai konsep tersendiri tentang sifat-sifat apa, berkaitan dengan sifat-sifat apa. Konsepsi ini merupakan teori yang dipergunakan orang ketika mebentuk kesan tentang orang lain. Teori ini tidak pernah dinyatakan karena disebut implicit personality theory.

d. Atribusi

Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak. Atribusi boleh juga ditujukan pada diri sendiri.


Proses Pengelolaan Kesan


Kecermatan persepsi interpersonal dimudahkan oleh petunjuk-petunjuk verbal dan non verbal, serta dipersulit oleh faktor-faktor personal pada penanggap. Kesulitan persepsi juga timbul karena persona stimuli berusaha menimbulkan kesan tertentu pada diri penanggap. Hal ini disebut proses pengelolaan kesan.


BAB III 
SIMPULAN 


Cara kita berkomunikasi secara interpersonal sangat dipengaruhi oleh persepsi kita terhadap partner komunikasi. Apabila persepsi kita positif, kita akan melakukan komunikasi dengan nyaman. Sebaliknya, apabila kita mempunyai persepsi negatif terhadap seseorang, maka kita akan berusaha membatasi diri sehingga tidak berkomunikasi terlalu mendalam dengan orang tersebut.

Pengaruh persepsi interpersonal akan menjadi lebih baik bila kita mengetahui bahwa persepsi kita bersifat subjektif dan cenderung keliru. Persepsi interpersonal juga akan mempengaruhi komunikasi. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya.

0 Response to "Makalah Psikologi Komunikasi Persepsi Interpersonal"

Post a Comment

Jika Postingan ini membantu kamu, ayo tinggalkan sedikit komentar agar Admin lebih bersemangat untuk terus menyediakan tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi orang lain :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel