MAKALAH VIRUS CORONA COVID-19
MATERI PERKEMBANGAN VIRUS CORONA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Corona Virus Diese (COVID-19) merupakan wabah penyakit yang sedang merabak di daerah kita. Corona virus pertama kali beredar di kota Wuhan-China yang konon katnyaberasal dari hewan missal, kelelawar ular, dan berbagai jenis ikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Corona Virus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yampu mrnginfeksi manusia hingga menjadi enyakt radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS , yang juga berkaitan dengan virus corona. Dengan latar belalang tersebut virus corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panic. Memiliki gejala yang sama mirip flu, Virus corona berkembang cepat hingga mengakibatkan lebih parah dan gagal organ.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Corona Virus Diese (COVID-19)
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Sebagian besar coronavirus adalah virus yang tidak berbahaya.Coronavirus adalah virus zoonosis, artinya virus ini disebarkan melalui hewan dan manusia.
Dikutip dari WHO, investigasi menunjukkan bahwa virus corona penyebab SARS (SARS-CoV) ditularkan dari musang ke manusia. Sementara itu, hewan yang menularkan coronavirus penyebab MERS (MERS-CoV) ke manusia adalah unta dromedaris. Terdapat pula beberapa virus lain yang terdapat pada hewan, tapi belum menginfeksi manusia.
Virus corona pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1960 di hidung pasien yang terkena flu biasa (common cold). Dua coronavirus pada manusia, yaitu OC43 dan 229E, adalah yang bertanggung jawab atas terjadinya sebagian flu biasa. Virus ini diberi nama berdasarkan proyeksi mirip mahkota di permukaannya. “Corona” dalam bahasa Latin berarti “halo” atau “mahkota”. Penyebaran coronavirus adalah sama seperti virus yang penyebab flu lainnya, seperti dari batuk dan bersin, atau dari sentuhan orang yang terinfeksi. Hampir semua orang pernah terinfeksi virus corona setidaknya sekali seumur hidupnya, biasanya terjadi pada anak-anak. Coronavirus adalah virus yang umumnya muncul pada musim gugur dan dingin di Amerika Serikat. Namun, semua orang bisa terkena virus ini kapan pun.
Jenis-jenis coronavirus
Coronavirus adalah virus yang memiliki banyak jenis. Namanya biasanya dibedakan berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang disebabkan dan seberapa jauh penyebarannya.
Medical News Today menyebut, saat ini ada enam jenis virus corona yang menginfeksi manusia, yakni:
229E
NL63
0C43
HKU1
Jenis coronavirus yang lebih langka adalah MERS-CoV yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan SARS-CoV, yang menyebabkan Severe Acute Respiratory syndrome (SARS).
Selain enam jenis coronavirus di atas, pada 7 Januari 2020, sebagaimana dilansir dari laman badan kesehatan dunia, WHO, pemerintah Tiongkok mengonfirmasi jenis virus corona baru yang mewabah pada akhir Desember.
Virus corona baru tersebut merupakan jenis yang tidak mirip dengan kelompok virus corona lainnya. Pada awalnya, virus ini dinamakan dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) sampai akhirnya ditetapkan nama resmi yaitu SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.
SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dicurigai menular dari hewan kelelawar dan ular ke manusia. Meski begitu, virus ini juga telah dikonfirmasi menular dari manusia ke manusia.
B. Penyebab Terjangkitnya Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Diagnosis Virus Corona
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
Uji sampel darah
Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
C. Penyebaran Virus Corona
Seperti yang telah disebutkan, coronavirus adalah virus zoonosis. Artinya, virus ini menular dari hewan ke manusia. Penularan antar-manusia juga bisa terjadi walau belum diteliti secara khusus.
Seiring perkembangannya virus ini dapat menular melalui beberapa cara. Virus MERS-CoV penyebab penyakit MERS dapat menular melalui dua cara. Pertama, dari hewan ke manusia. Dalam hal ini, unta dipercaya sebagai sumber utama virus.
Penyakit SARS diketahui berasal dari kelelawar dan musang. Penularannya terjadi dari manusia ke manusia melalui cairan yang keluar dari sistem pernapasan (droplets) atau melalui kontak dekat. Sebagaimana dilansir dari badan pencegahan dan pengendalian penyakit Amerika Serikat, CDC, ada kemungkinan pula bahwa virus corona penyebab SARS menular melalui udara.
Serupa dengan SARS, Covid-19 awalnya diketahui bersumber dari hewan ular. Mereka yang awalnya terjangkit virus ini diketahui habis memakan hewan liar di Pasar Huanan.
Meski begitu, seiring perkembangannya, para ahli meyakini bahwa Covid-19 menular dari orang ke orang melalui droplets. Itu sebabnya, virus ini juga disebut sebagai virus SARS tipe 2 (SARS-CoV-2).
Secara umum, penularan coronavirus, antara lain:
Melalui udara (virus keluar dari mereka yang batuk dan bersin tanpa menutup mulut)
Sentuhan atau jabat tangan orang yang terinfeksi
Menyentuh permukaan benda yang terdapat virus kemudian menyentuh wajah (hidung, mata, dan mulut) tanpa mencuci tangan
D. Perkembangan Virus Corona
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga tanggal 30 Maret 2020, sudah terdapat 1.414 warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit infeksi infeksi COVID-19 . Dari total tersebut 122 orang sudah dinyatakan meninggal dunia dan 75 orang dinyatakan sembuh.
Seiring meningkatnya jumlah kasus infeksi virus corona, pemerintah pusat maupun daerah pun sudah mengeluarkan himbauan dan kebijakan guna mencegah meluasnya penyebaran virus ini. Sekolah-sekolah di beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta dan Jawa Tengah, diliburkan. Begitu juga perkantoran yang sebagian sudah menjalani program bekerja dari rumah.
Daftar wilayah yang terdapat kasus positif corona
Awalnya, infeksi virus corona dideteksi pada pasien yang berdomisili di Depok, Jawa Barat. Saat ini, kasus positif COVID-19 sudah menyebar ke 24 provinsi di Indonesia, yaitu:
Bali
Banten
DI Yogyakarta
DKI Jakarta
Jambi
Jawa Tengah
Jawa Barat
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kepulauan Riau
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Utara
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Lampung
Riau
Maluku Utara
Maluku
Papua
Bagi Anda yang tidak berada di area yang dekat dengan penyebaran COVID-19, bukan baru kembali dari salah satu negara atau area yang menjadi pusat penyebaran virus Corona, atau tidak pernah berkontak langsung dalam jarak dekat dengan penderita, maka risiko Anda tertular sebenarnya kecil.
Meski begitu, Anda tetap harus waspada. Namun perlu diketahui, tidak semua kasus COVID-19 mematikan. Sama seperti banyak penyakit lainnya, infeksi ini juga bisa terjadi dalam kondisi yang ringan hingga parah.
Sejauh ini diketahui bahwa sebagian besar pasien COVID-19 yang mengalami infeksi parah, berusia lansia dan memiliki riwayat penyakit lain yang mendasarinya seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Infeksi virus corona semakin meluas
Infeksi meluas, WNA hingga Menteri Perhubungan positif corona
Sejak merebaknya wabah COVID-19, Indonesia sebenarnya termasuk salah satu negara yang tergolong baru terinfeksi virus ini. Meski begitu, dalam waktu singkat jumlah orang yang positif terinfeksi virus ini meningkat dalam waktu yang tergolong cepat.
Penyebaran infeksi virus corona di Indonesia sendiri bisa dibagi menjadi beberapa cluster. Cluster pertama adalah cluster Jakarta, yang bersumber dari WNA asal Jepang yang positif corona dan berkunjung ke Jakarta. WNA ini, menularkan virus tersebut ke pasien 01 dan beberapa orang lainnya.
Cluster kedua adalah imported case. Artinya, para pasien tersebut tertular saat berada di luar negeri dan terdeteksi saat masuk ke Indonesia. Ada beberapa WNI dan WNA yang masuk ke dalam cluster ini dan hingga saat ini, tercatat satu WNA asal Inggris yang telah meninggal dunia akibat virus corona di Bali.
Terbaru, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tercatat positif terinfeksi virus corona. Padahal, tiga hari sebelum ia dinyatakan positif, ia sempat mengikuti rapat terbatas di Istana Negara bersama beberapa tokoh lainnya. Saat ini, Budi Karya sudah diisolasi dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Jumlah pasien terus meningkat, infeksi COVID-19 disebut pandemi
WHO: infeksi COVID-19 adalah pandemi global
Pada tanggal 11 Maret 2020, badan kesehatan dunia bentukan PBB, World Health Organization (WHO) telah mengelurakan pernyataan bahwa dengan situasi yang ada, infeksi virus corona masuk dalam kategori pandemi. Pandemi adalah kategori penyebaran penyakit paling tinggi, di atas epidemi.
Epidemi adalah tingginya jumlah penyakit di daerah tertentu, namun tidak menyebar luas ke daerah-daerah lain. Contoh dari epidemi adalah malaria di papua. Jika suatu infeksi penyakit mulai menyebar luas bahkan ke seluruh dunia dengan tingkat penyebaran cepat, maka kondisi tersebut disebut sebagai pandemi.
Sejak ratusan tahun yang lalu, dunia sudah mengalami beberapa kali masa pandemi. Pandemi yang menimbulkan jumlah korban paling besar di antaranya adalah Spanish Flu yang terjadi tahun 1918. Terakhir, WHO menyatakan adanya situasi pandemi adalah pada tahun 2009 saat kasus flu babi merebak.
• Pencegahan corona: Social distancing efektif untuk cegah penyebaran virus corona
• Cara cuci tangan: Video cara mencuci tangan yang benar agar efektif singkirkan virus
• Infeksi corona pada anak: Penularan virus corona pada anak-anak, orangtua wajib tahu
Penularan virus Corona
Melihat begitu maraknya penularan virus Corona di seluruh dunia, tidak heran jika banyak orang yang khawatir. Namun sekali lagi, jangan mudah percaya akan berita tidak benar yang berbeda dari fakta dan data sesungguhnya. Jangan sampai panik berlebihan.
Berikut ini fakta seputar penularan virus Corona, jangan sampai Anda salah kaprah dan percaya informasi yang salah.
Penularan paling mungkin terjadi antarmanusia yang berkontak dalam jarak dekat (sekitar 1,8 meter) dengan penderita.
Penularan tidak terjadi melalui udara, tapi lewat droplet atau tetesan carian tubuh penderita, seperti air liur saat batuk dan bersin.
Saat penderita bersin atau batuk tanpa menutup mulutnya, maka tetesan kecil-kecil air liur yang keluar bisa saja mendarat di tangan orang lain. Lalu, saat orang tersebut makan tanpa cuci tangan atau mengusap hidung, virus pun bisa masuk ke tubuh.
Penularan melalui permukaan benda yang pernah disentuh penderita bisa saja terjadi, tapi kemungkinannya lebih kecil.
Penularan melalui benda mati bisa terjadi jika penderita bersin atau batuk, lalu tetesan liurnya jatuh ke meja, kursi, atau benda mati lainnya. Lalu, setelah itu ada orang lain di area yang sama menyentuh benda tersebut.
Pasien yang mengalami infeksi COVID-19, paling mudah menularkannya pada orang lain saat gejalanya sedang parah-parahnya.
Meski begitu, penularan dari penderita ke orang lain juga bisa terjadi saat penderita belum mengalami gejala apapun, tapi kemungkinannya sangat rendah.
Penularan juga dapat terjadi saat penderita hanya mengalami gejala ringan. Sehingga, bisa saja penderita hanya batuk ringan dan badannya terasa sehat, tapi ternyata sudah bisa menularkan virus tersebut kepada orang lain.
Gejala jika tertular virus Corona
Gejala infeksi COVID-19 memang tidak spesifik. Penderitanya bisa saja tidak mengalami gejala sama sekali, hanya mengalami gejala ringan, hingga komplikasi serius seperti pneumonia dan kematian.
Sejauh ini, berdasarkan sekitar 55.000 kasus yang dilaporkan ke WHO, tanda gejala yang paling umum dialami oleh penderita infeksi virus Corona adalah:
Demam (sekitar 80%)
Batuk kering (sekitar 70%)
Merasa letih (sekitar 40%)
Ada dahak di tenggorokan (sekitar 35%)
Napas pendek-pendek atau sesak napas (sekitar 20%)
Sakit tenggorokan (sekitar 14%)
Sakit kepala (sekitar 14%)
Nyeri otot dan nyeri sendi (sekitar 15%)
Menggigil kedinginan (sekitar 11%)
Mual, muntal, dan hidung tersumbat (sekitar 5%)
Diare (sekitar 4%)
Batuk darah (sekitar 1%)
Sakit mata (sekitar 1%)
Orang yang terinfeksi virus SARS COV-2 umumnya akan mengalami gejala 5-6 hari setelah infeksi terjadi. Kebanyakan orang yang terinfeksi (sekitar 80%) hanya mengalami gejala ringan hingga sedang. Tingkat kesembuhan infeksi ini juga baik.
Sekitar 14% dari total penderita mengalami infeksi serius dan 6% penderita mengalami kondisi kritis akibat virus Corona.
Cara efektif cegah infeksi virus corona (sumber foto: Kemenkes RI)
Melindungi diri dari penularan virus corona
Karena COVID-19 adalah penyakit baru, maka vaksin untuk mencegah penularan SARS COV-2 masih terus dikembangkan. Bukan dengan menggunakan masker, untuk sementara waktu, Anda bisa melindungi diri dari infeksi virus ini dengan melakukan langkah seperti:
Sering-sering mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol.
Saat bersin atau batuk, JANGAN tutup mulut dengan telapak tangan TAPI gunakan siku bagian dalam atau tisu.
Jangan sentuh mulut, mata atau hidung, sebelum mencuci tangan sampai bersih.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit.
Jangan menggunakan benda apapun bersama dengan orang lain saat sedang sakit, termasuk gelas, alat makan, selimut atau handuk.
Bersihkan permukaan meja, kursi, telepon genggam, maupun benda-benda lainnya yang sering disentuh.
BAB III
PENUTUP
Virus Corona adalah virus yang sangat berahaya bagi kehidupan manusia. Virus yang enyerang saluran pernapasan ini sudah memakan ribuan bahkan puluhan ribu manusia dseluruh nnegara.
Dengan merabaknya virus ini alangkah baiknya kita sebagai masyarakat mentaati peraturab yang teah ditetapkn oleh pemerintah.
0 Response to "MAKALAH VIRUS CORONA COVID-19"
Post a Comment
Jika Postingan ini membantu kamu, ayo tinggalkan sedikit komentar agar Admin lebih bersemangat untuk terus menyediakan tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi orang lain :)